9.6.12

77.

Teriknya mentari sehingga mencarik carik hati
Menggelegaknya jiwa peritnya bagai tiada terperi
Sakit mendidih diri ini bagai tidak mengenal erti mati
Ah
Neraka ini sangat celaka
Bagai ada satu ilusi wajahmu menghantui diri
Tiap kali bayang mu menerpa di alam mimpi
Tiap kali itu juga rasa bagai saka merasuk jiwa
Seksanya menahan kepedihan itu tidak terhingga
Lalu,
Sampai bila harusku tahan?
Sampai bila kau terus muncul wahai bayangan?
Bayangan hitam, merosak keimanan.

No comments:

Post a Comment